Rabu, 08 Juni 2016

laporan praktikum kodok ( bufo melanostictus )


A.    TUJUAN
Untuk mengetahui alat-alat tubuh (organ viscera) pada amphibi.

B.     LANDASAN TEORI
Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung di air dan di darat.
Amphibi merupakan kelompok vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam air (disebut membran miktans).
Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan (poikioterm).
 Warna katak bermacam-macam dengan pola yang berlainan. Hal ini disebabkan karena adanya pigmen dalam dermis, yaitu :
1.      Melanopora, berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan warna hitam atau coklat.
2.      Lipopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna merah kuning.
3.      Gaunopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna biru hijau
Reproduksi amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal.
Tubuhnya mempunyai sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi satu dalam kloaka.
Amphibi dibagi menjadi 3 ordo :
1.      Stegoephalia
Memiliki tulang tengkorak dan tulang pipi. Kebanyakan sudah punah dan menjadi fosil. Stegoephalia yang masih hidup sampai sekarang yaitu Ichtyopsis (bentuk seperti cacing tanpa kaki)
2.      Caudata
Tubuhnya dapat dibedakan antara kepala, leher dan ekor. Contohnya Cytobranchiadae (salamander yang masih hidup di sungai); Hynobidae (salamander yang hidup di daratan Asia); Megalobratrachus maximus (salamander yang biasa dimakan di Jepang)
3.      Tubuh terdiri atas kepala dan leher yang menyatu. Sering tidak berleher, tidak berekor. Anggota gerak belakang (kaki belakang) lebih besar dibandingkan dengan kaki depan. Contoh Rana (katak), katak pohon (Polypedatidae), kintel (Microhylidae), katak besar (Bufomarmus).
Bangkong kolong memiliki nama ilmiah Bufo melanostictusSchneider, 1799. Bangkong ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti kodok buduk, kodok berut, kodok brama yang berwarna kemerahan, dan Asian black-spined toad.
Kodok ini menyebar luas mulai dari India, Republik Rakyat Cina selatan, Indochina sampai ke Indonesia bagian barat. Di Indonesia, dengan menumpang pergerakan manusia, hewan amfibi ini dengan cepat menyebar (menginvasi) dari pulau ke pulau. Kini bangkong kolong juga telah ditemui di Bali, Lombok, Sulawesi dan Papua barat.
Kerajaan   : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Amphibia
Ordo         : Anura
Famili       : Bufonidae
Genus       : Bufo
Spesies     : Bufo melanostictus
Kodok berukuran sedang, yang dewasa berperut gendut, berbintil-bintil kasar. Bangkong jantan panjangnya (dari moncong ke anus) 55-80 mm, betina 65-85 mm. Di atas kepala terdapat gigir keras menonjol yang bersambungan, mulai dari atas moncong; melewati atas, depan dan belakang mata; hingga di atas timpanum (gendang telinga). Gigir ini biasanya berwarna kehitaman. Sepasang kelenjar parotoid (kelenjar racun) yang besar panjang terdapat di atas tengkuk.
Bagian punggung bervariasi warnanya antara coklat abu-abu gelap, kekuningan, kemerahan, sampai kehitaman. Ada pula yang dengan warna dasar kuning kecoklatan atau hitam keabu-abuan. Terdapat bintil-bintil kasar di punggung dengan ujung kehitaman.
Sisi bawah tubuh putih keabu-abuan, berbintil-bintil agak kasar. Telapak tangan dan kaki dengan warna hitam atau kehitaman; tanpa selaput renang, atau kaki dengan selaput renang yang sangat pendek. Hewan jantan umumnya dengan dagu kusam kemerahan.

C.     ALAT DAN BAHAN
1. Katak Buduk
2. Alat Bedah
3. Foto Kamera atau Kamera Handphone
4. Jarum
5. Papan Sectio
6. Sarung Tangan
7.  Masker

D.    LANGKAH KERJA
1.      Katak di bius dengan menggunakan eter atau cheloroform.
2.      Katak di terlentangkan pada pnggungnya, pada bagian medial, kulitnya di gunting mulai dari ujujng posterior sampai ujung anterior, dan juga ke arah lateral menuju anggota tubuh.
3.      Selama membuka kulit tersebut perhatikan bahwa kulit tidak seluruhnya menmpel pada otot daging di bagian bawahnya, melainkan pada beberapa tempat saja, sehingga membentuk ruang-ruang (kantung-kantung) diantara kulit dan otot daging yang disebut sacci.
4.      Perhatian musculi dibagian ventral.
5.      Otot daging dibuka, dengan cara menggunting ( menyayat ) dibagian kiri dan kanan linea alba ( digaris medial ) mulai dari ujung posterior sampai kebatas caput ( kepala ). Pada waktu menyayat harus hati-hati karena tepat dibawah linea alba terdapat vena abdominalis.

E.     HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, penulis mendapatkan data hasil pengamatan dari bedah katak buduk. Adapun hasil pengamatan ini ditulis dengan bentuk deskripsi seperti brikut ini :

1.      Bentuk luar tubuh katak buduk




2.       Sacci Lymphatici (kantung-kantung limpha)           
Merupakan kantung berisi cairan limpha yang berguna untuk melindungi jaringan-jaringan yang terdapat dibawahnya pada waktu kehilangan air dikulitnya.
    
 

Keterangan :
1.      Saccus submandibularis
2.      Saccus pectoralis
3.      Saccus branchialis ( humeralis )
4.      Saccus abdominalis
5.      Saccus lateralis
6.      Saccus femoralis
7.      Saccus crusalis


3.      Systema Muscularis (otot daging)

Hanya dapat dilihat dari bagian ventral

4.      Situs Viscerum
Merupakan alat-alat didalam rongga perut ( cavum abdominalis ) yang ditutupi oleh peritoneum ( selaput rongga perut ).
Keterangan :
1.      Vesica fellea
2.      Hepar
3.      Ventrikulus
4.      Rectum
5.      Ova
6.      Vesica urinaria
7.      Anus
8.      Cor
9.      Ileum dan jejenum
10.  Duodenum

a.       Hepar ( hati )
Posterior dari cor, warna coklat. terdiri 2 bagian, yaitu :
• Lobus dexter (kanan)
• Lobus sinister (kiri)
Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.

b.       Cor ( jantung )

Cor pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

c.       Vesica fellea ( empedu )

Terletak dibagian tengah antara hepar dengan cord an berwarna hijau.



d.      Vesica urinaria











Vessica urinaria yang merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior coelom.

e.       Gonad

Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik.Pada jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih.Berhubungan dengan alat-alat kelamin yaitu corpus adiposum bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.

f.       Ventrikulus ( lambung )
Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri dan melengkung kesebelah kanan.

g.      Duodenum

Lanjutan dari ventrikulus.


h.      Usus
Terdiri dari tiga bagian, yaitu : duodenum, jejenum dan ileum.

i.        Pulmonum ( paru-paru )

Berwarna merah muda, sepasang dikiri kanan cor. Pulmo berfungsi sebagai alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.

j.        Rectum

Bagian akhir dari saluran makanan, menuju ke cloaca.

k.      Anus

Yaitu merupakan lubang pengeluaran.
 

F.      PEMBAHASAN
Kodok berukuran sedang, yang dewasa berperut gendut, berbintil-bintil kasar. Bangkong jantan panjangnya (dari moncong ke anus) 55-80 mm, betina 65-85 mm. Di atas kepala terdapat gigir keras menonjol yang bersambungan, mulai dari atas moncong; melewati atas, depan dan belakang mata; hingga di atas timpanum (gendang telinga). Gigir ini biasanya berwarna kehitaman. Sepasang kelenjar parotoid (kelenjar racun) yang besar panjang terdapat di atas tengkuk. Bagian punggung bervariasi warnanya antara coklat abu-abu gelap, kekuningan, kemerahan, sampai kehitaman. Ada pula yang dengan warna dasar kuning kecoklatan atau hitam keabu-abuan. Terdapat bintil-bintil kasar di punggung dengan ujung kehitaman.Sisi bawah tubuh putih keabu-abuan, berbintil-bintil agak kasar. Telapak tangan dan kaki dengan warna hitam atau kehitaman; tanpa selaput renang, atau kaki dengan selaput renang yang sangat pendek. Hewan jantan umumnya dengan dagu kusam kemerahan.
 Adapun bagian-bagian dari organ kodok buduk tersebut yaitu sebagai berikut :
      1  .Cor
Cor pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
      2.      Pulmo
Pulmo pada amphibi jumlahnya dua, elastis, berdinding tipis. Pulmo berfungsi sebagai alat pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.
      3.      Hepar
Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Ia juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.
      4.      Ventriculus
Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri
      5.      Gonad.
Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik.Pada jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih.Berhubungan dengan alat-alat kelamin yaitu corpus adiposum bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.
      6.      Vesica fellea
Terletak dibagian tengah antara hepar dengan cord an berwarna hijau.
      7.      Vesica Urinaria
Vessica urinaria yang merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung posterior coelom.
      8.      Duodenum
Lanjutan dari ventrikulus.
      9.      Usus
Terdiri dari tiga bagian, yaitu : duodenum, jejenum dan ileum.
     10.  Rectum
Bagian akhir dari saluran makanan, menuju ke cloaca.
        11.  Anus
Yaitu merupakan lubang pengeluaran.

G.    KESIMPULAN
          Katak mempunyai sepasang alat gerak yang digunakan untuk berenang, berjalan dan meompat. Extremitas anterior lebih pendek . terdiri atas empat jari. Sedangkan pada extremitas psterior lebih panjang dan besar. Terdiri atas lima buah jari. Juga terdapat membran renang yang berfungsi untuk membantu berenang di dalam air.

Sistem siekulasi pada katak berbeda dengan pisces karena cor pada katak sudah terbagi menjadi 3 ruangan, yaitu 2 atrium dan 1 ventrkel. Sistem respiras pada katak dewasa bernapas dengan menggunkan paru-paru dan kulit, sedangkan pada saat masih dalam bentuk kecebong menggunakan insang.



DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, dkk. 2004. Buku Panduan Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negri Yogyakarta.
Syamsuri, Iskandar.2004. Biologi 2A untuk SMA kelas XI semester 1.Jakarta; Erlangga.
Winarni, susi. 2009. Diklat Anatomi Hewan. Semarang ; IAIN Walisongo Semarang.

Kulit Sebagai Sistem Imun

METODOLOGI PRAKTIKUM


A.      ALAT DAN BAHAN

1.      4 buah kantong plastik tertutup
2.      4 buah apel utuh
3.      1 apel busuk
4.      Tusuk gigi
5.      Spidol
6.      Tissue
7.      Kapas
8.      Alcohol

B.      CARA KERJA

1.      Dicuci bersih semua apel. Dimasukkan  apel pertama dalam kantong plastik, kemudian tutup plastic dan diberi label nomor 1 dengan spidol.
2.      Diambil sebuah tusuk gigi lalu dikorek bagian daging potongan apel yang busuk dengan tusuk gigi tersebut. Dioleskan perlahan pada permukaan kulit apel kedua tanpa melukai kulit apelnya sebanyak 3 kali. Kemudian dimasukkan apel kedua dalam kantong plastic dan diberi label bernomor 2.
3.      Diulangi langkah ke 2 untuk langkah ke 3. Tetapi setelah mengorek potongan apel busuk, dilukai kulit apel ketiga dengan menusukkan tusuk gigi kuat-kuat dan dibuat goresan yang vertical sebanyak 3 kali. Setelah itu apel ketiga dibungkus dengan kantong plastic dan diberi lebel bernomor 3.
4.      Diulangi langkah 3 pada apel keempat. Namun setelah dilukai, dioleskan bagian yang tergores dengan kapas yang dicelup dengan alcohol. Diulangi sebanyak berkali-kali. Kemudia apel keempat dimasukkan ke dalam kantong plastic dn diberi label bernomor 4.

5.      Kondisi masing-masing apel diperiksa tanpa membuka plastiknya setiap hri selama 7 hari.







  • TABEL HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA



  • A.      TABEL HASIL PENGAMATAN


Hari ke
Tanggal
Kondisi Apel
1
2
3
4
1
Minggu, 25 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Terjadi Pembusukan, bagian yang telah dilukai telah berubah warna menjadi kecoklatan 
Terjadi Pembusukan, Timbul warna kecoklatan yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan apel ke 3
2
Senin, 26 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Bagian yang telah dilukai berubah warna menjadi kecoklatan
Jumlah warna kecoklatan pada kulit apel ke 4 semakin banyak
3
Selasa, 27 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Tidak terjadi Pembusukan
Kondisinya sama seperti hari ke 2
Munculnya jamur berwarna putih yang membuat luka pada apel semakin dalam dan membesar
4
Rabu, 28 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan

  • Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Munculnya jamur yang berwarna putih menutupi dibeberapa luka
Munculnya cairan yang berbau, serta apel sudah mulai lembek
5
Kamis, 29 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul beberapa bintik hitam yang menandakan terjadinya pembusukan
Jamur semakin bertambah sehingga menyebabkan luka pada apel  tersebut semakin dalam dan lebar
Berwarna kecoklatan hampir di seluruh permukaan dan timbul bau yang tidak sedap
6
Jumat, 30 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Jumlah bintik coklat bertambah
Munculnya cairan yang berbau dan apel sudah lembek
Bintik yang pada awalnya berwarna coklat berubah menjadi warna hitam dan berubah menjadi sangat besar
7
Sabtu, 31 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul bau yang tidak sedap.
Muncul bintik coklat berbentuk oval yang ukuranya sekitar 2 cm
Apel sudah sangat busuk dan sangat lembek



  • B.      ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

1.      Apakah terdapat perbedaan hasil antara apel nomor 2 dan nomor 3?  Jelaskan bagimana hal tersebut dapat terjadi dan faktor apa yang berperan.
Jawab :
Ya, pembusukan pada apel ke 3 lebih cepat terjadi dibandingkan apel ke 2. Hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan pada apel. Karena pembusukan lebih cepat terjadi jika terdapat luka. Dan pada kondisi kulit pada apel ke 2 sangatlah baik sehingga bisa memperlambat terjadinya pembusukan

2.      Tuliskanlah istilah lainnya bagi apel nomor 1 didalam sebuah percobaan. Apakah fungsinya?
Jawab :
Variable kontrol, variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel  moderator (Apel 2,3 dan 4).

3.      Apakah peran alkohol pada apel nomor 4? Jelaskan hal yang sama saat kulit manusia terluka diberi alkohol?.
Jawab:
Alkohol berperan sebagai antiseptik pada apel, alkohol dapat membunuh kuman yang ada pada sebuah luka. Namun pada percobaan kami, pembusukan lebih cepat terjadi pada apel yang di beri alkohol. Hal ini mungkin disebabkan oleh jumlah alkohol yang dioleskan pada luka di apel ke 4 terlalu sedikit.

Jika kulit manusia terluka alkohol berfungsi untuk mensterilkan kuman dan membunuh kuman pada sebuah luka. Alkohol bekerja dengan cara menggumpalkan protein yang merupakan struktur utama dari kuman sehingga kumannya mati. Alkohol antiseptik relatif aman untuk kulit. Jenis yang digunakan biasanya adalah etil etanol atau etanol dengan konsentrasi 60-90%. Jenis alkohol lainnya adalah 1-propanol (60–70%) and 2-propanol/isopropanol (70–80%) atau bisa jadi campuran dari jenis-jenis alkohol tadi. Namun alkohol  juga akan memberikan efek  samping berupa rasa terbakar bila digunakan pada kulit yang terkelupas.

4.      Bagaimana alkohol mampu membunuh bakteri? Jelaskan berdasarkan cara kerja alkohol pada membrane sel bakteri?.
Jawab :
Antara molekul alkohol dengan molekul air dalam bakteri akan mengalami interaksi yang cukup kuat. Interaksi ini cenderung lebih kuat dibandingkan gaya antar molekul alkohol sendiri. Kuatnya interaksi antara alkohol dengan air disebabkan adanya gugus –OH yang terdapat di dalamnya. Gugus –OH ini yang menyebabkan alkohol bersifat hidrofilik (suka air). Meskipun di dalam molekul alkohol sendiri terdapat rantai hidrokarbon yang juga menyebabkan interaksi antar molekul alkohol sendiri, tapi interaksi itu tidaklah terlalu sekuat antara air dan alkohol. Akhirnya, alkohol dan air dapat larut sempurna. Inilah yang merupakan prinsip like dissolve like.
Dengan kehadiran alkohol tadi, maka kelarutan protein dalam air menurun. Sedikit demi sedikit protein mengalami denaturasi. Akibat denaturasi, protein di dalam sel bakteri tidak bekerja. Akibatnya, proses-proses penting di dalam sel bakteri menjadi terhambat.
Selain melalui denaturasi protein, perusakan sel bakteri juga melalui pelarutan membran lipid (lemak). Sel bakteri dikelelingi oleh membran lipid. Membran ini seperti bodyguard yang melindungi dari lingkungan luar. Saat ada alkohol, membran lipid mulai terpengaruh karena adanya gugus hidrofobik (tidak suka air) pada alkohol. Gugus hidrofobik pada alkohol terdapat pada rantai hidrokarbon. Akhirnya terjadi interaksi yang kuat antara alkohol dan membran lipid. Namun, akibatnya kekuatan penjagaan membran lipid mulai melemah dan kerja sel bakteri mulai terhambat.
5.      Tuliskan macam-macam penyakit menular yang terjadi melalui kulit pada manusia dan cara pencegahannya.
Jawab :

Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit, sekaligus akan cara pencegahannya.

1.      Kudis
Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.
Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.

2.      Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga kebersihan tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.

3.       Panu
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.

Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.

Cara pencegahan penyakit kulit Panu dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.

http://nurfauziahuci.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-kulit-sebagai-sistem.html