Rabu, 08 Juni 2016

Kulit Sebagai Sistem Imun

METODOLOGI PRAKTIKUM


A.      ALAT DAN BAHAN

1.      4 buah kantong plastik tertutup
2.      4 buah apel utuh
3.      1 apel busuk
4.      Tusuk gigi
5.      Spidol
6.      Tissue
7.      Kapas
8.      Alcohol

B.      CARA KERJA

1.      Dicuci bersih semua apel. Dimasukkan  apel pertama dalam kantong plastik, kemudian tutup plastic dan diberi label nomor 1 dengan spidol.
2.      Diambil sebuah tusuk gigi lalu dikorek bagian daging potongan apel yang busuk dengan tusuk gigi tersebut. Dioleskan perlahan pada permukaan kulit apel kedua tanpa melukai kulit apelnya sebanyak 3 kali. Kemudian dimasukkan apel kedua dalam kantong plastic dan diberi label bernomor 2.
3.      Diulangi langkah ke 2 untuk langkah ke 3. Tetapi setelah mengorek potongan apel busuk, dilukai kulit apel ketiga dengan menusukkan tusuk gigi kuat-kuat dan dibuat goresan yang vertical sebanyak 3 kali. Setelah itu apel ketiga dibungkus dengan kantong plastic dan diberi lebel bernomor 3.
4.      Diulangi langkah 3 pada apel keempat. Namun setelah dilukai, dioleskan bagian yang tergores dengan kapas yang dicelup dengan alcohol. Diulangi sebanyak berkali-kali. Kemudia apel keempat dimasukkan ke dalam kantong plastic dn diberi label bernomor 4.

5.      Kondisi masing-masing apel diperiksa tanpa membuka plastiknya setiap hri selama 7 hari.







  • TABEL HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA



  • A.      TABEL HASIL PENGAMATAN


Hari ke
Tanggal
Kondisi Apel
1
2
3
4
1
Minggu, 25 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Terjadi Pembusukan, bagian yang telah dilukai telah berubah warna menjadi kecoklatan 
Terjadi Pembusukan, Timbul warna kecoklatan yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan apel ke 3
2
Senin, 26 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Bagian yang telah dilukai berubah warna menjadi kecoklatan
Jumlah warna kecoklatan pada kulit apel ke 4 semakin banyak
3
Selasa, 27 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Baik, Tidak terjadi Pembusukan
Kondisinya sama seperti hari ke 2
Munculnya jamur berwarna putih yang membuat luka pada apel semakin dalam dan membesar
4
Rabu, 28 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan

  • Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Munculnya jamur yang berwarna putih menutupi dibeberapa luka
Munculnya cairan yang berbau, serta apel sudah mulai lembek
5
Kamis, 29 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul beberapa bintik hitam yang menandakan terjadinya pembusukan
Jamur semakin bertambah sehingga menyebabkan luka pada apel  tersebut semakin dalam dan lebar
Berwarna kecoklatan hampir di seluruh permukaan dan timbul bau yang tidak sedap
6
Jumat, 30 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Jumlah bintik coklat bertambah
Munculnya cairan yang berbau dan apel sudah lembek
Bintik yang pada awalnya berwarna coklat berubah menjadi warna hitam dan berubah menjadi sangat besar
7
Sabtu, 31 Mei 2014
Baik,  Keras, Tidak Terjadi Pembusukan
Muncul bau yang tidak sedap.
Muncul bintik coklat berbentuk oval yang ukuranya sekitar 2 cm
Apel sudah sangat busuk dan sangat lembek



  • B.      ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

1.      Apakah terdapat perbedaan hasil antara apel nomor 2 dan nomor 3?  Jelaskan bagimana hal tersebut dapat terjadi dan faktor apa yang berperan.
Jawab :
Ya, pembusukan pada apel ke 3 lebih cepat terjadi dibandingkan apel ke 2. Hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan pada apel. Karena pembusukan lebih cepat terjadi jika terdapat luka. Dan pada kondisi kulit pada apel ke 2 sangatlah baik sehingga bisa memperlambat terjadinya pembusukan

2.      Tuliskanlah istilah lainnya bagi apel nomor 1 didalam sebuah percobaan. Apakah fungsinya?
Jawab :
Variable kontrol, variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel  moderator (Apel 2,3 dan 4).

3.      Apakah peran alkohol pada apel nomor 4? Jelaskan hal yang sama saat kulit manusia terluka diberi alkohol?.
Jawab:
Alkohol berperan sebagai antiseptik pada apel, alkohol dapat membunuh kuman yang ada pada sebuah luka. Namun pada percobaan kami, pembusukan lebih cepat terjadi pada apel yang di beri alkohol. Hal ini mungkin disebabkan oleh jumlah alkohol yang dioleskan pada luka di apel ke 4 terlalu sedikit.

Jika kulit manusia terluka alkohol berfungsi untuk mensterilkan kuman dan membunuh kuman pada sebuah luka. Alkohol bekerja dengan cara menggumpalkan protein yang merupakan struktur utama dari kuman sehingga kumannya mati. Alkohol antiseptik relatif aman untuk kulit. Jenis yang digunakan biasanya adalah etil etanol atau etanol dengan konsentrasi 60-90%. Jenis alkohol lainnya adalah 1-propanol (60–70%) and 2-propanol/isopropanol (70–80%) atau bisa jadi campuran dari jenis-jenis alkohol tadi. Namun alkohol  juga akan memberikan efek  samping berupa rasa terbakar bila digunakan pada kulit yang terkelupas.

4.      Bagaimana alkohol mampu membunuh bakteri? Jelaskan berdasarkan cara kerja alkohol pada membrane sel bakteri?.
Jawab :
Antara molekul alkohol dengan molekul air dalam bakteri akan mengalami interaksi yang cukup kuat. Interaksi ini cenderung lebih kuat dibandingkan gaya antar molekul alkohol sendiri. Kuatnya interaksi antara alkohol dengan air disebabkan adanya gugus –OH yang terdapat di dalamnya. Gugus –OH ini yang menyebabkan alkohol bersifat hidrofilik (suka air). Meskipun di dalam molekul alkohol sendiri terdapat rantai hidrokarbon yang juga menyebabkan interaksi antar molekul alkohol sendiri, tapi interaksi itu tidaklah terlalu sekuat antara air dan alkohol. Akhirnya, alkohol dan air dapat larut sempurna. Inilah yang merupakan prinsip like dissolve like.
Dengan kehadiran alkohol tadi, maka kelarutan protein dalam air menurun. Sedikit demi sedikit protein mengalami denaturasi. Akibat denaturasi, protein di dalam sel bakteri tidak bekerja. Akibatnya, proses-proses penting di dalam sel bakteri menjadi terhambat.
Selain melalui denaturasi protein, perusakan sel bakteri juga melalui pelarutan membran lipid (lemak). Sel bakteri dikelelingi oleh membran lipid. Membran ini seperti bodyguard yang melindungi dari lingkungan luar. Saat ada alkohol, membran lipid mulai terpengaruh karena adanya gugus hidrofobik (tidak suka air) pada alkohol. Gugus hidrofobik pada alkohol terdapat pada rantai hidrokarbon. Akhirnya terjadi interaksi yang kuat antara alkohol dan membran lipid. Namun, akibatnya kekuatan penjagaan membran lipid mulai melemah dan kerja sel bakteri mulai terhambat.
5.      Tuliskan macam-macam penyakit menular yang terjadi melalui kulit pada manusia dan cara pencegahannya.
Jawab :

Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit, sekaligus akan cara pencegahannya.

1.      Kudis
Kudis adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini dalam bahasa ilmiah disebut scabies, memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.
Cara Pencegahan penyakit kudis dapat dilakukan dengan mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.

2.      Kurap
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda. Kurap dapat dicegah dengan cara mencuci tangan yang sempurna, menjaga kebersihan tubuh, dan mengindari kontak dengan penderita.
Kurap dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.

3.       Panu
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.

Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.

Cara pencegahan penyakit kulit Panu dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit, dan dapat diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang terserang Panu.

http://nurfauziahuci.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-kulit-sebagai-sistem.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar